Jumat, 27 April 2012
APJK " Cabling System"
Struktur kabel adalah sebuah sistem struktur
yang bekerja berdasarkan prinsip gaya tarik, terdiri atas kabel baja, sendi,
batang, dsb yang menyanggah sebuah penutup yang menjamin tertutupnya sebuah
bangunan. Struktur kabel dan jaringan dapat juga dinamakan struktur tarik dan
tekan, karena pada kabel-kabel hanya dilimpahkan gaya-gaya tarik, sedangkan
kepada tiang-tiang pendukungnya hanya dilimpahkan gaya tekan.
Keuntungan
struktur kabel :
1.
Elemen kabel merupakan elemen konstruksi paling
ekonomis untuk menutup permukaan yang luas.
2.
Ringan, meminimalisasi beban sendiri sebuah
konstruksi.
3.
Memiliki daya tahan yang besar terhadap gaya tarik.
4.
Memberikan efisiensi ruang lebih besar.
5.
Memiliki faktor keamanan terhadap api lebih baik
dibandingkan struktur tradisional.
6.
Dari segi teknik, pada saat terjadi penurunan penopang,
kabel segera menyesuaikan diri pada kondisi keseimbangan yang baru.
7.
Cocok untuk bangunan yang bersifat permanen.
Kelemahan
struktur kabel :
Pembebanan yang berbahaya untuk struktur kabel
adalah getaran. Struktur ini dapat bertahan dengan sempuna terhadap gaya tarik
dan tidak mempunyai kemantapan yang disebabkan oleh pembengkokan, tetapi
struktur dapat bergetar. Dalam hal gejala resonansi yang umum dikenal dapat
timbul dan mengakibatkan robohnya bangunan.
Struktur kabel
sangat diperlukan karena beberapa hal berikut
:
1.
Memberikan fleksibilitas.
2.
Mendukung lingkungan yang beragam.
3.
Memastikan bahwa dapat diandalkan, kinerja tinggi.
4.
Memungkinkan untuk bergerak cepat, menambahkan, perubahan.
Struktur
kabel bertujuan untuk yaitu :
1.
Menentukan sistem kabel yang
umum.
2.
Untuk
mengaktifkan perencanaan dan menginstal sistem kabel selama
konstruksi / renovasi.
3.
Menetapkan persyaratan kinerja.
4.
Independen aplikasi.
Elemen -
elemen struktur kabel yaitu :
1.
Horizontal Cabling
2.
Backbone Cabling
3.
Area Kerja(WA)
4.
Ruang Telekomunikasi(TR)
5.
Peralatan Ruangan
6.
Entrace Facilities
7.
Administration(TIA/EIA-606)
HORIZONTAL CABLING
Sistem pengkabelan
horizontal terdiri dari kabel-kabel yang tersusun secara horizontal, terminasi mekanikal,
dan patch cords (jumper). Pengertian horizontal disini adalah sistem
pengkabelan akan berjalan secara horizontal baik diatas lantai ataupun di bawah
atap. Ada beberapa servis atau system yang harus diperhatikan ketika mendesain
suatu sistem pengkabelan secara horizontal, yaitu :
1.
Servis telekomunikasi meliputi suara,
modem dan faksimile.
2.
Perlengkapan dasar switching.
3.
Koneksi manajemen komputer dan
telekomunikasi.
4.
Koneksi keyboard/video/mouse (KVM).
5.
Komunikasi data.
6.
Wide Area Network (WAN).
7.
Local Area Network (LAN).
8.
Storage Area Network (SAN).
9.
Sistem pemberian isyarat lainnya pada
gedung (seperti kebakaran, keamana, energi, HVAC, EMS, dan lainnya).
Sistem pengkabelan
secara horizontal dapat dibuat dalam bentuk under-floor atau overhead. Topologi
yang dapat dipasang pada horizontal cabling pada data center adalah topologi
star, maksudnya adalah Jarak yang ditempuh pada sistem pengkabelan horizontal.
BACKBONE CABLING
Fungsi dari sistem
pengkabelan backbone adalah untuk menyediakan koneksi antara main distribution
area, horizontal distribution area, dan merupakan entrance area. Sistem
pengkabelan backbone terdiri dari kabel backbone, main cross-connect,
horizontal cross-connect, terminasi mekanikal, dan patch cord (jumper) yang
digunakan untuk koneksi silang backbone-to-backbone. Sistem pengkabelan secara
backbone harus mendukung kebutuhan konektivitas yang berbeda, misalnya LAN,
WAN, SAN, saluran komputer, dan koneksi console perangkat. Pada dasarnya
performansi transmisi tergantung dari karakteristik kabel, perangkat keras yang
terhubung, patch cord dan kabel cross-connect, jumlah koneksi, dan perlakuan
fisik terhadap kabel tersebut.
Cara pengaman media
transmisi jaringan (pengkabelan) yang benar yaitu :
1.
Planning => Sebelum kita melakukan penkabelan
alangkah sebaiknya kitamembuatrencana agar pengkabelan yang akan kita lakukan
tidak mengalami kendala.
2.
Grounding => Sebuah upaya keamanan
dengan cara penanaman kabel ke dalam tanahuntuk menghilangkan beda potensial
antara logam yang teraliri arus listrik dengan tanah.
3.
Wiring Closet adalah tempat dimana
jaringan dimulai . Semua kabel akan bermuara di wiring closet . Terletak
disebuah tempat dimana semua kabelterkumpul .wiring closet yaitu sebuah ruangan
kecil yang biasanya ditemukan pada bangunan kelembagaan seperti sekolah dan
kantor, di mana sambunganlistrik dilakukan. Sedangkan yang digunakan untuk
berbagai tujuan, penggunaan yang paling umum adalah untuk jaringan komputer.
Banyak jeniskoneksi jaringan untuk menetapkan batas jarak antara peralatan
end-user seperti PC, akses perangkat pada jaringan, seperti router. Pembatasan
inimungkin memerlukan beberapa wiring closet di setiap lantai gedung
besar.Penempatan wiring closet juga sangat penting agar jaringan dapat
terkoneksitanpa masalah.
4.
Horizontal kabel yang menghungkan
host/computer ke 1 wiring closet(antara cross – connect panel di satu wiring
closet) sering menggunakansebagai 100 ohm, 4 pair, UTP, solid conductor cable,
ditentukan dalamstandart ANSI/TIA/EIA – 568 untuk komersial bangunan.
5.
Backbone Cable adalah kabel yang
menghubungkan wiring closet satudengan wiring closet yang lain atau pusat
connettion point dapat menggunakan100 ohm UTP, 62.5/125 – micron atau 50/125 –
micron multimode fiber optic, atau 8.3/125 – micron singlemode fiber optic.
6.
Conduit adalah pelindung kabel
berbentuk pipa atau kotak melindungi sepanjang kabel. Dapat terbuat dari
material metal ataupun plastik. Yang terbuat dari metal bersifat kaku,
sedangkan yang terbuat dari plastik bersifat fleksibel / lentur. Conduit
terbentang antara area kerja menuju wiring closet. Dalam pengisian kabel, harus
disisakan ruang kosong dalam conduit sebesar 40% dari kapastitas conduit. Dapat
dipakai di rute horizontal cable ataupun backbone cable. Cable tray sebagai
alternatif dari conduit. Mempunyai fungsi yang sama dengan conduit Berbentuk
seperti rak yang menopang kabel dan membentuk jalur. Perbedaan antara conduit
dengan cable tray adalah jika cable tray adalahconduit yang mempunyai rongga
sehingga memudahkan untuk penggantian kabel apabila ada kerusakan.
7.
Wall plate adalah penanaman kabel di
dalam dinding agar pengkabelan menjadi lebih rapi.Referensi:
Catatan pertemuan
www.wikipedia.com
http://ailamoleq.blogspot.com
networkcablingsystems.com
APJK "Quis"
Quiz
Questions
:
1. Apakah fungsi dari pin ke 4, 5 , 7 dan 8 pada RJ45
dalam Kabel UTP ?
2. Apakah
fungsi MAC Address dari sebuah NIC ?
3. Apakah perbedaan Switch dan Hub ?
4. Sebutkan fungsi dari Router ?
5. IP : 198.168.254.128/27, berapakah netmask dari IP tersebut dan berapa buah
host yang dapat terhubung dalam 1 net address ?
Answers :
1. Pin
4 & 5 (the central two pins) digunakan untuk membawa sinyal telepon
(internet bukan hanya ethernet) atau sinyal suara dalam standar telekomunikasi.
Pin 7 & 8, biasanya digunakan untuk teknologi Power over Ethernet (PoE),
yaitu untuk meningkatkan power pada perangkat VOIP, wireless LAN access point,
webcam, ethernet hub, komputer, dan perangkat lain yang tidak memungkinkan
untuk memberikan suplai power secara terpisah.
2.
MAC
Address (Media Access Control Address) adalah sebuah alamat
jaringan yang diimplementasikan pada lapisan data-link dalam tujuh lapisan model OSI, yang merepresentasikan sebuah node
tertentu dalam jaringan. Dalam sebuah jaringan berbasis Ethernet, MAC
address merupakan alamat yang unik yang memiliki panjang 48-bit (6 byte) yang
mengidentifikasikan sebuah komputer, interface dalam sebuah router, atau node
lainnya dalam jaringan.
MAC Address
juga sering disebut sebagai Ethernet
address, physical address,
atau hardware address. Dalam sebuah komputer, MAC address ditetapkan ke
sebuah kartu jaringan (network interface card/NIC) yang
digunakan untuk menghubungkan komputer yang bersangkutan ke jaringan. MAC
Address umumnya tidak dapat diubah karena telah dimasukkan ke dalam ROM.
Beberapa
kartu jaringan menyediakan utilitas yang mengizinkan pengguna untuk mengubah
MAC address, meski hal ini kurang disarankan. Jika dalam sebuah jaringan
terdapat dua kartu jaringan yang memiliki MAC address yang sama, maka akan
terjadi konflik alamat dan komputer pun tidak dapat saling berkomunikasi antara
satu dengan lainnya.
3. Kecepatan hub tergolong kecil
hanya 10Mbps sedangkan switch berjalan 10Mbps atau 100Mbps ini dikarenakan
adanya teknologi yang dinamakan autonegotiation,
autonegotiation tidak hanya untuk kecepatan saja tetapi untuk mode duplex
apakah half atau full. Hub mengirim data secara broadcast, jadi semua perangkat
yang dipasang ke hub akan selalu mendapatkan data terus jika sudah diterima
oleh perangkat akan dicek apakah ini data yang diterima sesuai tujuannya apa
tidak, jika tidak maka perangkat yang bukan tujuannya akan menghapus data ini,
dan yang menerima data hanya yang benar saja, dan disinilah letak tidak amannya
dari hub, jadi kita bisa pasang suatu software agar kita membaca data meskipun
kita tidak berhak karena hub selalu broadcast, berbeda dengan switch yang
melakukan broadcast hanya sekali dan itupun bukan data kita yang di broadcast
tetapi mencari port tujuan.
Switch awalnya
membaca MAC Address, apakah MAC Address sudah ada di CAM (Content Addressable
Memory) Table apa belum!, jika belum ada di CAM Table maka switch melakukan
broadcast ke semua port yang aktif, jika ada port yang me-reply maka akan di
simpan di CAM Table. Di hub tidak membaca MAC Address dan tidak memiliki CAM
Table. Karena hub half duplex maka jalur receive dan transmit dipakai secara
bersamaan dan imbasnya sering terjadi collision jika ada data yang dikirim
secara bersamaan. Beda dengan switch yang full duplex yang receive dan transmit
beda jalur jadi jika kecepatannya 100Mbps maka total dia mempunyai 200Mbps,
itulah karena full duplex jadi banyak jalur yang bisa dipakai dan karena half
duplex jadi satu jalur dipakai bersamaan, dan karena ini juga hub kecepatannya
di share secara bersamaan dan switch tidak, switch bahkan mempunyai jalur
virtual yang telah di buat jika ingin ke tempat tujuan yang membuat switch
lebih cepat berbeda dengan hub yang tidak memiliki jalur virtual.
4.
Router adalah sebuah alat jaringan komputer
yang mengirimkan paket data melalui sebuah jaringan atau Internet menuju
tujuannya, melalui sebuah proses yang dikenal sebagai routing. Router dapat
digunakan untuk menghubungkan banyak jaringan kecil ke sebuah jaringan yang
lebih besar, yang disebut dengan internetwork, atau untuk membagi sebuah
jaringan besar ke dalam beberapa subnetwork untuk meningkatkan kinerja dan juga
mempermudah manajemennya. Router juga kadang digunakan untuk mengoneksikan dua
buah jaringan yang menggunakan media yang berbeda (seperti halnya router
wireless yang pada umumnya selain ia dapat menghubungkan komputer dengan
menggunakan radio, ia juga mendukung penghubungan komputer dengan kabel UTP),
atau berbeda arsitektur jaringan, seperti halnya dari Ethernet ke Token Ring. Router
juga dapat digunakan untuk menghubungkan LAN ke sebuah layanan telekomunikasi
seperti halnya telekomunikasi leased line atau Digital Subscriber Line (DSL).
Router yang digunakan untuk menghubungkan LAN ke sebuah koneksi leased line
seperti T1, atau T3, sering disebut sebagai access server. Sementara itu,
router yang digunakan untuk menghubungkan jaringan lokal ke sebuah koneksi DSL
disebut juga dengan DSL router.
5.
IP : 198.168.254.128/27
Subnet Mask dapat
dilihat dari prefix /27,
sehingga IP Address ini memiliki Subnet Mask :
11111111.11111111.11111111.11100000
atau
255.255.255.224
Host
yang terhubung dalam 1 net address :
Jumlah
host
= 2h
– 2 =
25
- 2=
32 – 2 = 30 host
Ket :
h : banyaknya bit 0 yang ada
pada netmask.
Referensi :
Catatan pertemuan
www.wikipedia.com
www.wikipedia.com
www.infoteknologi.com › Network
dunovteck.wordpress.com/2011/10/.../cara-menghitung-subnet-mask
APJK "Kategori UTP"
Kabel Twisted Pair
Twisted
pair cable atau kabel pasangan berpilin terdiri dari dua buah konduktor yang
digabungkan dengan tujuan untuk mengurangi atau meniadakan interferensi elektromagnetik
dari luar seperti radiasi elektromagnetik dari kabel Unshielded twisted-pair
(UTP) dan crosstalk yang terjadi di antara kabel yang berdekatan. Kabel
twisted-pair terdiri atas dua pasang kawat yang terpilin. Twisted-pair lebih
tipis, lebih mudah putus, dan mengalami gangguan lain sewaktu kabel terplintir
atau kusut. Keunggulan dari kabel twisted-pair adalah dampaknya terhadap
jaringan secara keseluruhan : apabila sebagian kabel twisted-pair rusak, tidak
seluruh jaringan terhenti, sebagaimana yang mungkin terjadi pada coaxial. Kabel
twisted-pair terbagi atas dua yaitu:
a. Shielded Twisted -Pair (STP)
Kabel STP (Shielded Twisted Pair) merupakan salah satu
jenis kabel yang digunakan dalam jaringan komputer. Kabel ini berisi dua pasang
kabel (empat kabel) yang setiap pasang dipilin. Kabel STP lebih tahan terhadap
gangguan yang disebabkan posisi kabel yang tertekuk. Pada kabel STP attenuasi
akan meningkat pada frekuensi tinggi sehingga menimbulkan crosstalk dan
sinyal noise.
Kabel STP mengkombinasikan teknik-teknik perlindungan dan
antisipasi tekukan kabel. Kabel STP yang
peruntukan bagi instalasi jaringan ethernet, memiliki resistansi atas
interferensi elektromagnetik dan frekuensi radio tanpa perlu meningkatkan
ukuran fisik kabel. Kabel Shielded Twister-Pair nyaris memiliki kelebihan dan
kekurangan yang sama dengan kabel UTP. Satu hal keunggulan STP adalah jaminan
proteksi jaringan dari interferensi-interferensi eksternal, sayangnya STP
sedikit lebih mahal dibandingkan UTP.
Tidak seperti kabel coaxial, lapisan pelindung kabel STP
bukan bagian dari sirkuit data, karena itu perlu diground pada setiap ujungnya.
Pada prakteknya, melakukan ground STP memerlukan kejelian. Jika terjadi
ketidaktepatan, dapat menjadi sumber masalah karena bisa menyebabkan pelindung
bekerja sebagai layaknya sebuah antenna; menghisap sinyal-sinyal elektrik dari
kawat-kawat dan sumber-sumber elektris lain disekitarnya. Kabel STP tidak dapat
dipakai dengan jarak lebih jauh sebagaimana media-media lain (seperti kabel
coaxial) tanpa bantuan device penguat (repeater).
- Kecepatan dan keluaran : 10-100 Mbps
- Biaya rata-rata per node : sedikit mahal dibandingkan UTP dan coaxial
- Media dan ukuran konektor : medium
- Panjang kabel maksimum yang diizinkan : 100m (pendek).
b. Unshielded Twisted-Pair
Kabel
UTP merupakan media transmisi yang digunakan untuk menghubungkan antara
computer satu dengan berbagai komponen komputer jaringan lainnya (komputer,
hub, switch, router). Secara fisik, kabel UTP memiliki 4 pasang (8 buah) kabel
yang dibungkus oleh jaket dengan bahan karet. Setiap pasang terdiri dari satu
kabel dengan warna penuh dan satu kabel strip putih dari corak warna yang sama.
Kedua kabel dililitkan bersama. Kabel ini tidak dilengkapi
dengan pelindung (unshilded). Kabel UTP mudah dipasang, ukurannya kecil, dan
harganya lebih murah dibandingkan jenis media lainnya. Kabel UTP sangat rentan
dengan efek interferensi elektris yang berasal dari media di sekelilingnya.
Secara
fisik, kabel Unshielded Twisted-Pair terdiri atas empat pasang kawat medium. Setiap
pasang dipisahkan oleh lapisan pelindung. Tipe kabel ini semata-mata
mengandalkan efek konselasi yang diproduksi oleh pasangan-pasangan kawat, untuk
membatasi degradasi sinyal. Seperti halnya STP, kabel UTP juga harus mengikuti
rule yang benar terhadap beberapa banyak tekukan yang diizinkan perkaki kabel.
UTP digunakan sebagai media networking dengan impedansi 100 Ohm. Hal ini
berbeda dengan tipe pengkabelan twister-pair lainnya seperti pengkabelan untuk
telepon. Karena UTP memiliki diameter eksternal 0,43 cm, ini menjadikannya
mudah saat instalasi. UTP juga mensuport arsitektur-arsitektur jaringan pada
umumnya sehingga menjadi sangat popular.
Keunggulan
dan Kekurangan Kabel UTP
Kabel
UTP memiliki banyak keunggulan. Selain mudah dipasang, ukurannya kecil, juga
harganya lebih murah dibanding media lain. Kekurangan kabel UTP adalah rentang
terhadap efek interferensi elektris yang berasal dari media atau
perangkat-perangkat di sekelilingnya. Meski begitu, pada prakteknya para
administrator jaringan banyak menggunakan kabel ini sebagai media yang efektif
dan cukup diandalkan.
Warna dari 4 pasang kabel yang dipilin – pilin tersebut
yaitu :
1.
Biru dan Putih Biru
2.
Oren dan Putih Oren
3.
Hijau dan Putih Hijau
4.
Coklat dan Putih Coklat
Pasangan yang ditujukan untuk Ethernet 10 dan 100 Mbit
adalah pasangan 2 dan 3 (Orange dan Hijau). Dua pasangan yang lain,
Coklat dan Biru, dapat digunakan untuk jaringan Ethernet kedua atau untuk
sambungan telepon. Sedangkan dalam Gigabit Ethernet, keempat pasangan ini digunakan.
Kabel UTP dapat dibedakan dalam beberapa kategori
yaitu :
a.
Category 1
Kabel kategori 1 adalah kabel yang untuk komunikasi suara atau pesawat
telepon. Kabel ini memiliki frekuensi kerja <1MHz. Umumnya menggunakan konduktor padat standar AWG sebanyak
22 atau 24 pin dengan range impedansi yang lebar.
b.
Category 2
Kabel kategori ini digunakan pada sistem twisted pair Arcnet dan Apple
LocalTalk. Kabel ini berfrekuensi kerja >4 Mhz dan kecepatan hingga 4 Mbps. Range impedansi yang lebar, sering digunakan pada sistem
PBX dan sistem Alarm. Transmisi data ISDN menggunakan kabel kategori 2 ini.
c.
Category 3
Kabel kategori 3
adalah kabel standar yang digunakan dalam industri telekomunikasi dengan
frekuensi kerja >16MHz dan kecepatan sampai 10 Mbps. Selama beberapa tahun
belakangan tipe kabel ini masih digunakan secara luas di seluruh industri
telekomunikasi seperti Ethernet 10 Base-T, 100 Base-T4 $Mbps UTP Token Ring,
dan sistem telepon digital. Kabel tipe ini bisa membawa data dengan kecepatan
lebih dari 10Mbps. Untuk kepentingan transfer data dalam sirkuit audio atau
transfer data kecepatan rendah biasanya cukup digunakan tipe kabel CAT3.
d.
Category 4
Kabel dengan kategori ini memiliki frekuensi kerja >20 Mhz dan digunakan
khusus di 16 Mbps Token Ring LAN.
e.
Category 5
Kabel kategori 5
dipilih menjadi standar kabel UTP semenjak pertama kali kabel UTP populer dan
digunakan untuk aplikasi komunikasi jaringan/data 100 Mbps. Kabel CAT5 biasanya
terdiri dari empat pasang kabel. Kabel ini diperuntukkan bagi aplikasi data
hingga 100MHz. Tapi, meski kabel data UTP umumnya dinamakan “kabel CAT5″,
Jangan keliru antara CAT5 dengan CAT5E. Kabel CAT5 sangat identik dengan kabel
CAT5E kecuali bahwa kabel CAT5E memiliki standar keseragaman dan kerapatan
lilitan pasangan kabel yang lebih tinggi.
f.
Category 5E (Enhanced)
Kabel kategori ini
juga merupakan kabel kategori 5 yang disiapkan untuk melayani data berukuran
gigabit. Kabel kategori ini adalah standar industri baru untuk instalasi kabel
data UTP. Kabel ini biasanya juga terdiri dari empat pasang kabel. Rating
bandwidth kabel CAT5E adalah 100Mbps, namun bandwith maksimalnya bisa mencapai
1000Mbps jika diinstall dengan standar kualitas yang ketat. Saat ini CAT5E
adalah standar baru untuk semua konstruksi kabel UTP. Oleh karenanya saat ini
kabel CAT5E sudah tersedia secara luas dengan kualitas yang lebih tinggi
daripada CAT5 dengan harga dasar yang hampir sama seperti CAT5. Bahkan beberapa
perusahaan sudah menghentikan penggunaan kabel CAT5 dalam instalasi jaringan
mereka.
g.
Category 6
Kategori 6 (CAT6) adalah kabel transmisi data untuk jaringan komputer
10BASE-T/100BASE-TX dan 1000BASE-T/1000BASE-TX (Gigabit Ethernet). Yang
mempunyai 8 kabel dan dipelintir bersama membentuk 4 pasangan. Tingkat putaran
dari masing-masing pasangan berada pada interval yang berbeda di seluruh
pasangan warna kabel untuk mengurangi kebisingan kabel dikenal sebagai
crosstalk. Kategori 6 (CAT6) menambahkan spesifikasi yang lebih ketat untuk
crosstalk dari CAT5E dan kompatibel dengan sistem CAT5/CAT5e.
Struktur kabel CAT6 sedikit berbeda. Konduktor menggunakan satu inti padat
tembaga, seperti yang biasa digunakan untuk instalasi kabel, keuntungan utama
ini menjadi nilai tersendiri, ini menjadi pengurangan proses produksi kabel ini
dan tersedia dengan harga lebih murah daripada proses kabel katetori
sebelumnya.
Panjang maksimum kabel CAT6 adalah 100 meter bila digunakan untuk
10/100/1000baseT dan 37 meter bila digunakan untuk 10GbaseT. Hal ini berlaku
untuk kabel UTP saja. Kabel FTP CAT6 bila gunakan untuk10GbaseT mampu sampai
100m. Untuk instalasi yang membutuhkan perlindungan mekanis, pelindung lapis
baja pada kabel CAT6 (atau CAT6 GSWB Cable) dianjurkan. Hal ini biasanya
tersedia perangkat eksternal sehingga cocok untuk mengubur ke dalam tanah.
CAT6 kabel sangat banyak digunakan, dari jaringan apapun, ke sistem hiburan
mereka yang banyak tersedia di array yang luas dari warna selubung luar dan
jenis material. Kondom warna murni kosmetik, dan tidak mempengaruhi kabel
dengan cara apapun. Memiliki berbagai macam warna untuk memilih dari
memungkinkan Anda untuk menggunakan warna dengan mudah mengidentifikasi kabel
Anda sesuai untuk digunakan.
h.
Category 7
Kabel kategori 7 (ISO / IEC 11801 : 2002 kategori F 7/class), adalah standar kabel untuk Ethernet dan teknologi interkoneksi lainnya yang dapat dibuat
untuk kompatibel dengan Cat 5 dan Cat 6 kabel Ethernet. Fitur Cat 7 bahkan lebih ketat spesifikasinya
untuk crosstalk dan kebisingan sistem dari Cat 6. Untuk mencapai hal
ini, telah ditambahkan pembungkus untuk pasangan kawat dan kabel individu
secara keseluruhan. Selain pembungkus dari aluminium foil, yang mengelilingi
pasangan kabel dan jumlah putaran per inci menyebabkan pembungkus terlindungi
dari crosstalk. Kategori 7 diakui untuk semua negara anggota organisasi ISO.
Kabel UTP Cat
7 telah diciptakan untuk memungkinkan 10 Gigabit
Ethernet lebih dari 100
m dari tembaga kabel (juga, 10 Gb / s Ethernet sekarang biasanya
berjalan di Cat 6a ). Kabel berisi empat pasang kabel tembaga berpilin, seperti standar sebelumnya. Cat 7 menggunakan 8P8C yang kompatibel dengan GG45 konektor listrik yang menggabungkan standar 8P8C atau
dengan TERA konektor. Ketika dikombinasikan dengan GG45 atau TERA
konektor, Cat 7 kabel dinilai untuk frekuensi transmisi sampai dengan 600 MHz .
Pada November
2010 [update] , semua produsen peralatan aktif telah memilih untuk
mendukung 8P8C untuk produk 10 Gigabit
Ethernet mereka pada
tembaga, dan bukan GG45 atau TERA yang berfungsi pada kategori 6a. karena kurangnya dukungan unutk konektor 8P8C, kategori
7 tidak diakui dalam TIA/EIA-568.
Referensi :
www.wikipedia.com
http://ailamoleq.blogspot.com
http://ailamoleq.blogspot.com
Catatan pertemuan kuliah
Langganan:
Postingan (Atom)